Negara China Berlakukan Identifikasi Pengenalan Wajah Untuk Pembelian Obat

Pemerintah di China baru saja memberlakukan penggunaan terminal biometrik untuk membatasi penyalahgunaan obat oleh pasien dan apoteker. Perangkat ini akan memverifikasi identitas pasien berdasarkan pengenalan wajah dan sebanyak 31 perusahaan kesehatan di Shanghai telah menerapkan perangkat biometrik seperti ini.

Dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah ini, pemerintah daerah ingin mencegah pelaku penyalahgunaan resep obat  untuk mengembangkan obat keras seperti contohnya crystal meth. Jadi pada saat membeli obat yang mengandung obat penenang dan zat psikotropika, identitas harus diverifikasi melalui pengenalan wajah. Sistem ini diharapkan dapat mengidentifikasi pelaku potensial dan pelaku yang berisiko tinggi, serta apoteker yang terlibat dalam kegiatan ilegal. 

Mengutip South China Morning Post, terminal biometrik diluncurkan pada bulan November dan sudah melalui tahap pengujian, di mana rencananya pada pertengahan 2021 seluruh lembaga medis di kota harus sudah dilengkapi dengan sistem ini. Sebagai langkah awal, lebih dari 300 pemindaian wajah lebih dulu digunakan di 31 perusahaan kesehatan di tujuh distrik.

Baca juga: Pengenalan Wajah (Face Recognition) – Pembahasan Detail FR

Sistem identifikasi untuk mengendalikan penggunaan obat ini tidak hanya dilakukan oleh China saja. Tahun lalu, seorang dokter dan profesor bidang obat-obatan di Harvard juga telah meluncurkan mesin opioid yang dikendalikan biometrik untuk mengurangi jumlah kematian terkait narkoba di Negara Amerika Utara. Demikian pula, Negara Inggris memperkenalkan teknologi sidik jari biometrik untuk mendistribusikan obat-obatan dan untuk menguji narkotika

Share This:

Be the first to comment

Leave a Reply